Dua hari setelah kejadian mengerikan di rumahku itu, semuanya
kembali normal. Kedua orangtuaku sangat khawatir setelah mendengar kejadian
yang telah menimpa anaknya, apalagi setelah mereka melihat tempat kejadian yang
sudah dibatasi garis polisi. TRAGIS. Untuk sementara aku dan keluargaku tinggal
di sebuah apartment milik adik dari ayahku, sambil berharap aku segera
melupakan kejadian sabtu mencekam itu. I’m not sure.
Hampir dua hari dua malam akhir pekan ini, harus aku dan
orangtuaku habiskan waktu dengan cara sedikit menyebalkan. Lebih dari 3 jam
dalam sehari hanya kita habiskan di kantor polisi. Meskipun pemilik darah itu
sudah diketahui, tapi pemeriksaan motif dibalik teror yang menghatui kami masih
menjadi sebuah misteri. Memang satu jam setelah polisi datang ke rumahku, telah
ditemukan seekor anjing jenis Pitbull milik tetangga ku Mrs. Margareth mati
mengenaskan di belakang rumah ku. Terasa agak pilu memang, melihat Mrs.
Margareth menangisi anjingnya yang mati itu.
Kesimpulan sementara yang bisa dibuat oleh kepolisian, bahwa
diasumsikan pelaku mencoba merampok rumahku tapi karena anjing milik Mrs. Margareth
mengetahuinya kemudian sang pelaku panik masuk ke dalam rumah setelah
mencongkel pintu. Namun, pintu utama yang masih terbuka itu membuat ajing
pitbull itu mengejar masuk sang pelaku hingga terjadi perkelahian yang
menyebabkan anjing itu tewas. Polisi menduga sang pelaku juga terluka karena
serangan anjing itu dan masih mencari bercak darah pelaku yang mungkin saja
tertinggal ditempat kejadian.
Tapi bagaimana dengan tulisan ancaman yang tertulis di cermin
kamar mandi?. Apakah itu hanyalah sebuah alibi agar polisi menganggap kasus ini
hanyalah sebuah teror keisengan saja dan menutupi kasus perampokan yang
terjadi?. Hingga akhirnya aku menemukan sesuatu yang sangat mencurigakan ketika
pagi ini aku mencoba mendatangi rumahku. Kutemukan kalung anjing “Bruno” milik
Mrs. Margareth tergeletah dibawah keranjang tidur kakak ku.
- Tuesday, June 30, 2015
- 0 Comments